-- King 2 Hearts Episode 5 --
Masa latihan untuk tim WOC sudah berakhir dan mereka merayakannya dengan pesta besar di pangkalan militer. Setiap peserta mulai saling tukar menukar hadiah dan alamat.
Dong Ha mendekati Kang Seok dan memberinya hadiah. Ternyata hadiahnya adalah poster SNSD.
Kang Seok mulai protes, tapi Dong Ha berkata kalau itu satu-satunya kertas yang bisa diperolehnya untuk menuliskan alamatnya. Kang Seok menggerutu, menyuruh Dong Ha menuliskan alamatnya sekecil mungkin. Ia kemudian menyimpan poster tersebut.
Shi Kyung memberi Young Bae peralatan mencukur, Young Bae hampir menangis karena senang. Ia kemudian memberi Shi Kyung sekeranjang makanan yang tidak ada di Korsel.
Ia kemudian benar-benar menangis, Shi Kyung mengingatkannya kalau mereka akan segera bertemu di ajang WOC. Young Bae memutuskan untuk berfoto dan menarik Dong Ha juga Kang Seok.
Ia kemudian dengan diam-diam menawarkan topinya pada Shi Kyung. Ia ingin menukarkannya dengan topi Shi Kyung.
Hang Ah akhirnya datang dan langsung menatap orang-orang yang ada dipesta tersebut. Ia pun menyeringai ketika ia berpikir kalau ia menemukan Jae Ha. Ia memukul punggung Jae Ha dari belakang, tapi ternyata itu Shi Kyung yang langsung berbalik, membuat Hang Ah merasa malu.
Shi Kyung memberitahu Hang Ah kalau Jae Ha sudah pulang, tapi ia memberikan hadiah yang dititipkan Jae Ha padanya. Wajah Hang Ah berubah senang ketika ia melihat kalau hadiahnya adalah salah satu kosmetik Jae Ha. Ia langsung membukanya untuk mencobanya.
Tapi ternyata botol itu kosong. Hang Ah pun berteriak menyumpahi Jae Ha ditengah pesta yang masih berlangsung.
Jae Ha sedang berada didalam mobilnya, ia senang karena sudah bebas. Tapi sebenarnya ia belum terlalu bebas, karena ia hanya mengemudi disamping mobil kakaknya dan dibelakangnya ada pasukan pengaman kerajaan.
Ia melihat papan iklan untuk binaragawati dan membuat lelucon kalau Kim Hang Ah ada disini, Ia menyuruh kakaknya untuk melepaskannya, tapi Jae Kang hanya tersenyum. Senyumnya langsung menghilang karena ia tersadar kalau ia merindukannya.
Di Pangkalan militer, Hang Ah membereskan barang-barangnya dan memandang kursi Jae Ha. Ia duduk diatasnya dengan kaki diatas meja seperti kebiasaan Jae Ha. Ia mendesah kalau ini posisi yang benar, karena ia adalah Jae Ha.
Di istana, ibu berkebun dan diam saja ketika Jae Ha memanggilnya. Kedua kakak beradik itu berdiri dengan diam. Jae Ha memandang kakaknya, bertanya-tanya apa yang ia ceritakan pada Ibu sehingga ibu bersikap dingin padanya. Ibu memarahinya dan bertanya-tanya apa yang telah dilakukannya disana sampai membuat Jae Kangnya yang manis berteriak padanya.
Jae Ha melihat kesempatan untuk lolos, ia melakukan aegyo dan bersikap manja pada ibu. Ia mencerca Jae Kang karena telah berkata buruk tentangnya. Ia juga membesar-besarkan luka dikakinya untuk mendapatkan simpati.
Ternyata triknya berhasil, segera setelah ibu mengajaknya bicara, ia langsung melupakan kruknya. Jae Kang merespon dengan diam-diam memukul kepalanya dibelakang punggung ibu.
Ibu memberitahu mereka kalau Jae Shin akan pulang minggu depan. Jae Ha berpaling pada kakaknya dan bertanya apa mereka harus bermain seperti ketika mereka masih kecil, bermain dengan Harta Negara lagi. Tiba-tiba Jae Kang menjadi serius, “Apa kau ingat?! Harta Negara nomor 367! Kau bilang itu punyamu dan kemudian itu pecah dan ayah harus datang sendiri ke bagian administrasi.”
Jae Ha mendesah, “Aku hanya bercanda.” Ia menyebut kakaknya menyebalkan dan kemudian, berbalik menghadapnya, ia ingin memohon sesuatu, “Ada seseorang yang ingin kubawa ke istana. Seseorang yang mirip denganmu, idealis dan menyebalkan.”
Shi Kyung melapor untuk tugas barunya sebagai Pengawal Kerajaan. Jae Ha datang dan menyapanya secara personal dan Shi Kyung langsung berterimakasih karena promosinya. Ia tidak tahu kalau hidupnya nanti akan seperti di neraka.
Tugas pertamanya adalah untuk menjaga kamar Pangeran. Jae Ha ingin orang yang bisa dipercaya untuk menjaganya setelah berbulan-bulan ia bersama komunis. Tapi ternyata yang dimaksud Jae Ha dengan menjaga adalah untuk memijat kakinya ketika ia sedang minum anggur. Jae Ha, “ Tidak, lebih tinggi.”
Ia kemudian menghentikannya dan memberitahu Shi Kyung kalau semua ini adalah latihan. (bengawanseoul.com)Ia akhirnya bisa mengeluarkan semua yang ia tahan, ia melakukan semua ini karena Shi Kyung mengarahkan pistol kekepalanya ketika pertama kali mereka bertemu, pidatonya yang memuakkan dan meninggalkannya berlari 60 km sendirian. Jae Ha heran, kenapa ia tidak mengerti hal-hal yang tidak perlu dikatakan maupun sinyal-sinyal dari dirinya.
Shi Kyung berusaha menahan tawanya dan hanya tersenyum. Jae Ha menambahkan satu hal, “Apakah kau sangat suka Kim Hang Ah? Shi Kyung hanya menatapnya kebingungan. Jae Ha mengejeknya, “Apakah kau harus bermain salju seperti itu? Didepanku? Tertawa ho ho, ha ha?”
Shi Kyung akhirnya mengerti bagaimana perasaan Jae Ha terhadap Hang Ah dan tersenyum. Jae Ha berkata kalau ia akan melatihnya sehingga setiap saat ia bisa tahu dengan cepat apa yang diinginkannya.
Ayah Hang Ah memberitahunya kalau ia masih masuk daftar calon istri putra Mahkota, bahkan Raja sendiri yang memilihnya, kali ini Hang Ah hanya diam. Ketika ia berada dikamarnya, ia mengeluarkan botol kosong bekas kosmetik Jae Ha dan memandanginya sambil tersenyum.
Di saat yang sama, Jae Kang melihat daftar calon istri Jae Ha dan mendesah sambil mencoret nama Hang Ah. Ia kemudian pergi ke kamar Jae Ha dan mengganggu acara mandinya sambil memberitahunya kalau ia masih harus menikah dengan gadis Korea Utara.
Jae Ha berdiri dan berkeras kalau ia tidak bisa, ia tidak akan dan tidak akan pernah. Jae Kang berkeras kalau perasaannya yang utama. Jae Ha pun marah, “ Perasaanku? Aku benci kakak!”
Jae Kang,” Bahkan jika gadis-gadis itu cantik? Keren? Mereka hanya lahir di Korea Utara, tapi belajar di luar negeri.” Jae Ha diam sejenak dan memutuskan untuk merubah pikirannya. Ia kemudian berkata kalau ia akan pergi ke kencan buta itu dan Kim Hang Ah akan ada disana.
Jae Kang kaget karena Jae Ha menyebut nama Hang Ah dan memberitahunya kalau nama Hang Ah sudah tidak ada didalam daftar calon istrinya. Jae Ha tertegun, “Benarkah?” Jae Ha terlihat kecewa. Jae Kang ternganga dan bertanya-tanya apakah perasaannya pada Hang Ah sudah berubah. Tapi Jae Ha menutupinya kalau itu adalah hal yang gila dan berkata kalau ia setuju untuk pergi kencan buta.
Jae Ha berkeras kalau ia hanya akan muncul, melihat-lihat dan membebaskan diri jika ia tidak suka dan Jae Kang menyuruhnya untuk paling tidak mengobrol dengan mereka, demi sopan santun. Jae Ha setuju karena ia adalah Pangeran Sopan Santun dan berkata dengan keras kalau Hang Ah sudah dikeluarkan. Ia meniup gelembung mandinya seperti ia mengusir Hang Ah pergi dari hidupnya.
Sekretaris Eun memberitahu ayah Hang Ah kalau Hang Ah tidak masuk daftar calon istri lagi. Ayah terlihat marah karena putrinya tertolak dan ia harus pulang untuk mengatakan pada Hang Ah ketika ia sedang memakai masker ketimun supaya wajahnya lebih cantik.
Hang Ah sedang bermain minesweeper di komputer ketika suara ayahnya terngiang. (bengawanseoul.com)Saat ayah mengatakan kalau ia sudah tidak bisa menjadi calon istri Jae Ha dan Jae Ha tidak pantas untuknya, ia mengeklik kotak yang berisi bom yang kemudian meledak.
Dengan marah, ia mengambil botol kosmetik itu dan membuangnya ke tempat sampah dan menyuruh dirinya tidak menangis. Tapi tetap saja airmatanya mengalir. Ia mengusapnya dan marah pada dirinya karena menangis untuk pria bodoh itu.
Jae Ha pergi berkencan buta,seperti yang dijanjikannya. Tapi sepanjang kencan itu ia hanya membicarakan tentang Hang Ah.
Hang Ah kemudian dipindah ke bagian pengawasan berita Korea Selatan. Ini adalah pekerjaan yang menyenangkan karena ia hanya duduk dan menonton Big Bang juga High Kick, walaupun ia harus menahan rasa sakitnya ketika terus melihat berita tentang Jae Ha yang sedang kencan buta dengan wanita lain.
Tiba-tiba saja, muncul berita kalau Jae Ha akan menikah dengan prajurit pasukan khusus dari Korea Utara dan foto Hang Ah muncul dimana-mana. Jae Kang sangat kaget mendengarnya. Ibu bahkan pingsan, sedangkan Hang Ah langsung ditelpon untuk dimintai konfirmasi.
Ternyata ini bukan ulah Bong Gu karena ia tertawa ketika mendengar kalau Jae Ha akan menikah dengan prajurit yang dulu dilatih untuk membunuhnya. Ia mengirim cincin berlian yang indah untuk mengucapkan selamat.
Berita itu membuat semuanya berbalik dan istana dibanjiri oleh wartawan dan para demonstran yang berkumpul untuk berdemonstrasi yang menentang penyatuan Korea. Jae Ha sangat marah mendengarnya dan Hang Ah bertemu dengan ayahnya yang menyuruhnya untuk tetap diam. Ini adalah masalah intern Korea Selatan dan mereka tidak boleh terlibat.
Jae Kang dinasehati untuk diam dan tidak membuat alasan, itu adalah hal yang biasa dilakukan sejak monarki berdiri. (bengawanseoul.com)Jae Ha diberitahu Shi Kyung kalau Jae Kang berniat menjelaskan semuanya. Jae Ha menghambur masuk dan berkata kalau kakaknya tidak boleh melakukan itu. Ia tidak boleh menjelaskan kalau sejak awal ia memang merencanakan untuk menikahkan Jae Ha dengan gadis Korea Utara demi rencana penyatuan Korea. Hiruk pikuk itu akan hilang dengan sendirinya seperti skandal lain.
Tapi Jae Kang berkata kalau masalah ini lebih besar dari skandalnya yang lain, ini adalah masalah politis antara Korea Utara dan Korea Selatan bukan hanya sekedar skandal pernikahannya.
Jae Ha khawatir kalau kakaknya menunjukkan keterlibatannya dan memberitahu dunia tentang kebenaran, maka mereka akan menyalahkannya. Apa yang nanti ia lakukan? Jae Kang berkata kalau mungkin ia harus mengundurkan, jika itu yang inginkan rakyatnya maka ia akan melakukannya.
Jae Ha keluar dari kamar kakaknya dengan marah karena kakaknya menyerah dengan mudah. Ia kemudian bertanya pada Shi Kyung bagaimana pendapatnya tentang masalah ini. Karena Shi Kyung juga idealis dan orang yang lurus seperti Jae Kang, maka ia sependapat dengan kakaknya. Itu membuat Jae Ha tambah marah. Akhirnya ia mendapatkan ide, “ Kapan pengumuman itu akan dilakukan?”
Raja
mempersiapkan konferensi pressnya. Ternyata Jae Ha tidak berniat
untuk menganggu konferensi pers kakaknya, tapi ia malah mengganggu
pertandingan sepakbola nasional.
Ia berdiri di podium, dimana semua stasiun televisi menyiarkannya secara live. Jae Kang, Ibu bahkan Hang Ah juga melihatnya.
Jae Ha: “ Ya, itu memang benar kalau Kim Hang Ah adalah agen pasukan khusus. Ketika pertama kali bertemu, ia bahkan mengancam akan membunuhku. Tapi….kelihatannya ada satu hal yang sangat misterius, hati seseorang. Aku mencintai Kim Hang Ah. Itu sebabnya aku meminta ijin Raja untuk menikahinya dan Raja menyetujui permintaanku. Aku hanya berpikir tentang perasaanku, bukan kepentingan rakyat. Aku minta maaf. Tapi bukan Raja yang harus disalahkan, tapi hatiku karena mencintai wanita yang mencoba membunuhku, Jika kalian ingin mengutuk seseorang, maka kutuk dan ludahi aku dan lemparkan batu ke hatiku, yang mencintai seorang musuh.”
Mungkin Jae Ha berbohong pada publik untuk menyelamatkan kakaknya, tapi sebenarnya ia mengungkapkan hal yang ada di dalam hatinya tapi tidak pernah ia akui. Jae Ha melakukannya demi tujuan politis, tapi mungkin Hang Ah menagkapnya secara berbeda yang pasti akan menyakiti hatinya.
Press internasional terus memberitakan kisah cinta yang dihalangi oleh garis pararel 38°. Ini adalah gerakan yang cerdas dari Pangeran yang malang. Bong Gu sangat marah melihat semua berita baik ini dan memutuskan mampir ke Korea.
Jae Kang menyebut Jae Ha berbohong pada rakyat, tapi Jae Ha tidak melihat ini sebagai masalah karena tahta sedang dipertaruhkan. Maksudnya kesempatannya untuk mendudukinya. Jika Jae Kang lengser, maka ia yang harus menjadi Raja, “Aku benar-benar tidak melakukannya untukmu!”
Jae Kang bertanya kapan mereka harus membuat jadwal untuk Sangyeonrae (pertemuan antara dua keluarga untuk menetapkan pernikahan). Jae Ha ternganga, “Maksudmu aku tetap harus menikahinya?”
Jae Kang berjanji kalau ia hanya harus mengencaninya dan jika segalanya berjalan dengan baik, maka mereka bisa menikah. Lagi pula ia yakin kalau Hang Ah menolak keras ketika ayahnya memberitahu kalau ia harus menikah dengan Jae Ha. Jae Ha membantah, “Dia menyukaiku.”
Jae Ha memberitahunya kalau mata Hang Ah selalu bersinar ketika melihatnya, lagipula ia tampan, keren dan pintar, “Siapa yang tidak menyukaiku?” Jae Kang memelototinya.
Jae Ha tidak tahan untuk menambahkan, “Aku juga manis.” Jae Kang, “Kau tahu, pada usiamu sekarang jika kau menyebut dirimu sendiri manis maka itu sangat menyedihkan.” Jae Ha: “Tidak! Aku manis!”
Jae Ha kemudian memikirkan bagaimana reaksi Hang Ah dan mengira kalau ia sudah mengepak kopernya. (bengawanseoul.com)Tapi ternyata pikirannya salah, karena saat ini ia berdiri di depan Dewan dan menolak pergi.
Ia berkata kalau ia pernah beberapa kali ditipu oleh Jae Ha dan ia bisa tahu dari sorot matanya kalau ia berbohong. Ayahnya juga setuju, dengan keras menolak kalau ia tidak boleh dipaksa menikah karena politik. Hang Ah terlihat kecewa.
Pihak Korsel menerima jawaban Hang Ah dan Jae Ha mencemooh kalau Hang Ah hanya ingin jual mahal dan meminta untuk disambungkan padanya, “Ketika ia mendengar suaraku, ia akan segera berlari kemari.”
Dengan canggung, Sekretaris Eun memberitahunya kalau Hang Ah menolak semua telpon dan menolak pada lamarannya. Jae Ha, “ Ia…tidak….menyukaiku? Kenapa?” Jae Kang berkata dengan senang kalau Jae Ha sudah mengumumkan rasa cintanya pada publik dan sekarang akan ditolak di depan publik juga. Ia akan menjadi putra mahkota yang dipermalukan sepanjang jaman. Jae Ha mengkerut karena malu.
Hang Ah kembali ke tempat kerjanya dan memutar ulang pidato Jae Ha saat ia mengatakan kalau ia mencintainya, secara berulang-ulang. Ayah datang dan melihatnya melakukan itu.
Ayah mengajaknya keluar untuk makan malam dan berusaha membuatnya lebih baik dengan berkata kalau pria selalu berkata sesuatu yang tidak berarti, tapi Hang Ah menelan perkataan ayahnya mentah-mentah dan memutuskan untuk memberi pelajaran pada Jae Ha, karena hanya menolaknya itu tidak cukup untuk menjatuhkannya.
Ayah hanya mendesah dan berpikir kalau itu sia-sia.
Sekretaris Eun menyuruh Shi Kyung untuk mencoba menelpon Hang Ah menggantikan Jae Ha, karena ia lebih mengenalnya. Shi Kyung melakukannya dan Hang Ah sudah merubah pikirannya, jadi ia menjawab kalau ia akan datang di sangyeonrae.
Shi Kyung menyampaikan berita itu pada Jae Ha yang lucunya hanya terpaku pada satu hal, “Kau menelponnya dan ia berkata iya? “ Jae Ha bertanya apa yang Shi Kyung katakan pada Hang Ah. Ternyata Shi Kyung mengatakan hal yang tidak berbahaya, “Ini sudah cukup lama, Kim Hang Ah.”
Jae Ha mencemooh, ia sudah mengumumkan perasaan cintanya didepan seluruh dunia dan Hang Ah tidak bergerak sedikitpun, sedangkan Shi Kyung hanya berkata , “Ini sudah cukup lama” dan ia langsung setuju. Jae Ha, “ Jika kau berkata kalau kau merindukannya, ia mungkin sudah meninggalkan negaranya!”
Ia mengangkat telpon dan berteriak kalau Shi Kyung tidak boleh mengurus sangyeonrae karena alasan pribadi. Ia pun memandang Shi Kyung dengan curiga.
Ayah Hang Ah mengantarnya sampai ke perbatasan garis 38°. Terdengar voiceover percakapan mereka, kalau ia muncul hanya untuk menolak mereka. Ratu menunggu untuk menyambutnya di sisi yang lain, bersama para wartawan.
Ratu menyambutnya dengan berjabat tangan dan mereka berjalan bersama. Jae Kang dan ibu melihat di televisi, tapi Ibu tidak senang dengan semua rencana itu dan mulai mempermasalahkan fakta kalau Hang Ah kelihatannya tidak pernah tersenyum.
Jae Ha melihat dari pesawatnya dalam perjalanan untuk bertemu dengan Hang Ah. Dong Ha menggantikan Shi Kyung dalam perjalanan itu. Jae Ha bertanya apakah Dong Ha pernah ditolak sebelumnya, gadis itu berkata kalau ia menyukaimu dan akhirnya kau membuka hatimu dan mengakui cintamu, hanya saja BAM, gadis itu menolakmu.
Dong Ha bertanya apakah Hang Ah melakukan itu padanya, tapi Jae Ha berkata tidak, “Itu yang akan kulakukan padanya.” Ia pun kemudian membuat suatu rencana.
Hang Ah tiba di villa yang terpencil, dimana ia akan bertemu Jae Ha selama 4 hari, jauh dari pandangan mata orang-orang.
Ia di beri 10 orang stylist dan bertemu Jae Ha untuk minum teh dengan penampilan yang bagus. Sebelum masuk ia mengucapkan mantra kalau ia ada disini untuk memukulnya seperti serangga dan menolaknya, bahkan untuk menatap matanya pun ia tidak mau.
Dong Ha melihat Kang Seok ada dihalaman dan mereka sangat senang bisa bertemu kembali. Kang Seok bertanya kenapa Jae Ha bersikap seperti itu dan Dong Ha menjawab, “ Ini karena cinta.”
Jae Ha berniat bersikap manis dengam menyiapkan donat berbentuk hati, tapi ditolak oleh Hang Ah. Ia mengulurkannya pada Hang Ah, tapi Hang Ah tidak bereaksi. Ia mulai memarahinya karena ia berbohong kalau ia mencintainya. Ia tidak suka jika diseret-seret dalam masalahnya.
Jae Ha mulai berbohong kalau ia benar-benar mencintainya dan cinta itu bukanlah sesuatu yang bisa diucapkan seorang Pangeran di depan orang banyak. Ia berhenti dengan dramatis, tapi Hang Ah memotongnya, “Itu sebabnya kau menembakku?”
Hang Ah menatapnya, “Karena kau sangat mencintaiku?”
Jae Ha terlihat tulus pada saat ia mendesah, bertanya-tanya bagaimana Hang Ah tahu semua perasaannya yang rumit saat menembaknya.
Ia memberitahu Hang Ah kalau mereka seharusnya makan malam bersama, karena semua orang memperhatikan mereka. Dengan sengaja, Jae Ha meninggalkan ponselnya di meja.
Awalnya, Hang Ah tidak terpengaruh dan memberikan ponsel itu pada Kang Seok untuk dikembalikan pada Jae Ha. (bengawanseol.com)Tapi Kang Seok sudah termakan gossip yang diceritakan oleh Dong Ha, kemudian ia memastikannya ketika melihat wallpaper ponsel Jae Ha adalah foto Hang Ah.
Hang Ah juga ikut termakan jebakan Jae Ha. Jae Ha berjalan mendekati mereka dan merebutnya dari tangan mereka, supaya tampak kalau ia ketahuan. Ia mengomel kalau semua itu terlihat jelas, bertanya-tanya siapa yang terjebak dan kemudian mengirim sms pada Hang Ah, minta maaf karena fotonya ada di ponselnya dan berkata kalau seperti itulah Hang Ah terlihat dipikirannya.
Ternyata triknya bekerja dan Hang Ah dengan manis berpose seperti foto itu. Tapi telpon dari ayahnya mengingatkannya garis yang tidak boleh dilanggarnya.
Jae Ha mempersiapkan makan malam mereka dengan foto raksasa Hang Ah terpasang didinding, sebuah orchestra, balon dengan warna pink. Ia ingin segalanya sempurna. Agar Hang Ah percaya, kemudian ia bisa melaksanakan rencananya untuk menolak Hang Ah.
Jae Ha diberitahu kalau Hang Ah sudah datang. Jae Ha berdiri dibarisan terakhir dengan buket bunga di tangannya. Pada saat terakhir, ia memutuskan kalau bertumpu pada satu lutut kelihatan lebih baik dan ia menyembunyikan wajahnya. Confetti mulai bertebaran, musik dimainkan dan kemudian ia mendongak……
Ia melihat Kang Seok yang marah menatapnya, tubuhnya dipenuhi konfetti. Ia datang untuk menyampaikan pesan dari Hang Ah.
Hang Ah: “Aku tidak punya perasaan atau apapun untuk Prajurit Lee Jae Ha. Aku tidak akan bertunangan dengannya. Aku ingin menghabiskan sisa perjalanan ini sendirian.”
Kang Seok pergi, semua orang ternganga dengan canggung sedangkan Jae Ha membeku karena kaget, sampai akhirnya ia menyembunyikan kepalanya karena malu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar